Assalamualaikum wr wb!
Helo lagi Typo-raphers!
Di malam yang senyap ini gue mau bahas sebuah kepanitiaan.
Mungkin juga bisa ditarik beberapa hal dari cerita yang kurang menarik ini.
Sip.
Konon ceritanya….
Satu tahun yang lalu gue daftar staff di sebuah kepanitiaan bernama IPB Art
Contest. Sempet saat wawancara gue lupa, “hmmmm gue daftar apa yyyyy”. Di titik
ini gue mulai nyusun strategi untuk masuk di kepanitiaan MPKMB IPB (Kepanitiaan
Ospek di IPB gitcu). Gue udah mulai mikir kalo di MPKMB ini gue harus daftar
humas atau gak Multimedia (ada publikasinya gitu).
Pas dicek, ternyata gue daftar humas (pilihan pertama) dan
PDD yang kepanjangan dari publikasi, desain, dan dokumentasi (piihan kedua).
Ocedeh.
Singkat cerita dengan jurus menjilat dan sedikit sok asik pas wawancara, gue diterima staff humas IAC 2017.
Senaaangggg karna bakal ada pengalaman luar biasa menanti. Humas IAC merupakan hal baru bagi gue untuk kerja bareng kaka tingkat. Beranggotakan 14 manusia: 3 diantaranya kating sepenjurusan (kad
Masuk menjadi bagian dari Humas IAC 2017 bikin gue banyak
belajar hal. Sebanyak itu. Contohnya aja gue belajar untuk bagaimana cara berkordinasi
yang baik dengan perwakilan fakultas, belajar seputar ke-MoU-an dan media
partner (yang ga gue dapet pas kepanitiaan di SMA), hingga gimana men-treat tiap manusia di sebuah
divisi. Banyaaak bgttt! mungkin kalo gua tulis rinci, kalian heran “YELAH
FLA SEGININYA KAH??” ya gue selalu belajar hal-hal kecil sih yang mungkin
dianggep sepele. Orang suka mendramatisir.
Lanjut.
Menjadi staff Humas IAC 2017 gapernah selintas pun berambisi: gue harus dapet link, jabatan kedepannya, atau apapun. Mungkin itu ada dan pernah
terbesit pas awal daftar, contohnya menjadi staff IAC adalah strategi gue buat
ikut MPKMB. Tapi pas kepanitiaan mulai running—hal
itu udah samasekali ilang dengan sendirinya. Semampu apapun gue menempatkan diri agar ikut seluruh rangkaian
kepanitiaan mulai dari Rapat General, Upgrading, soundingnya IAC yang masuk-masuk kelas pake topeng, sampe Evaluasi. Dulu gue sempet dijadiin penagih
danusan di divisi Humas tanpa pamtih buat minta jabatan: “Kalo gitu aku jadi Bendahara
Divisi, ya”. Keliling-keliling ketemuan sama kaka tingkat di depan asmara, pagi-pagi ngambil
danusan. Fokus gue saat itu cuma “gue harus nunjukin kalo gue kerja yang bener.
Gue harus mempertanggungjawabkan apa yang gue omongin pas wawancara” dampak dari menjilat pas wawancara emang sulit yah gengx!!!! 111!
Sayangnya, ada beberapa faktor yang membuat gue memutuskan untuk
berhenti ga ngelanjutin IAC tahun depan. Gue keknya mau nyoba kepanitiaan
OMI aja tahun depan.
Namun pada suatu waktu muncul jarkoman Open Recruitment Pimpinan
IAC... Ka Kiky Agwin selaku kadiv humas tahun lalu ngedorong gue buat daftar kadiv. Dulu tuh ceritanya gue udah diceng-cengin, padahal mah cuma bercanda doang:(
"Fla ngomong Fla, katanya mau jadi kadiv tahun depan" ujar kaka-kaka tingkat di saat ketuplak meminta progres divisi.
EH YA ALLAH MANA KEPIKIRANN
Singkat cerita, gue jadi kadiv Humas 2018. Ternekat sih. Gue takut gabisa menghasilkan keunggulan yang diraih tahun lalu.
SKIP
Puncaknya,
HUMAS MASUK 3 BESAR PENDAFTAR TERBANYAK
Heran.
Sekitar 60 lebih pendaftar humas dan gue mewawancarai 40 lebih manusia. Mulai dari kating sampe temen sendiri gue wawancarain. Pusing adalah aku.
Selama tiga hari gue melakukan wawancara. Pas wawancara gue minta bantuan ke kating-kating humas tahun lalu. Mereka memberikan tips agar gue tidak pusing memilah manusia-manusia terunggul dari yang unggul. Di hari terakhir wawancara sekaligus hari pleno.
Gue diberikan satu staff dari Kementerian Senbud KM dan gue juga memilih Mila temen DPM PPKU gue sebagai sekretaris divisi. Walhasil kuota staff humas tinggal 11 manusia. Gue. Pusing.
Untungnya, gue mendapatkan ilham dimana gue dapat membabat manusia-manusia yang sudah mendaftar kepanitiaan di fakultas. Jadi.... TEBAZ BAZ BAZ!
Diskusi panjang sampe jam 2 malem. Komposisi humas gue bikin sedemikian rupa. Dari angkatan, departemen, sifatnya, komitmennya, pengalaman, keahlian sampe link yang dimiliki. Gue pengiiin
ini semua proposional-- gue butuh dibantu sama temen-temen humas untuk menutupi segala kekurangan yang gw punya.... Katanya Bang Didit selaku ketuplak IAC 2018 "Pilih staff itu emang yang udah membackup seluruh jobdesk, plotingannya kita itu ga kerja. kita gaboleh kerja"
Dan emang pas bgt cui sebelum ka Didit CP ini melatunkan quotesnya, gue udah bikin humas iac 2018 dengan gue didalamnya tidak mendapatkan jobdesk apapun! HWAHAHA
Lanjut di part 2 aja ya:)
Comments
Post a Comment