Legenda di Tahun Pandemi
- Get link
- X
- Other Apps
“2020, please, udah dong”
-cuit seseorang di linimasa twitter-
Beberapa orang setuju bahwa tahun ini adalah tahun terburuknya. Sisanya? nggak setuju karena udah merasakan peristiwa yang lebih buruk di tahun sebelumnya. Di samping pro dan kontra mengenai tahun ini, 2020 mengajarkan kita banyak hal secara serempak satu dunia: bersyukur.
Coba, belahan bumi mana yang nggak belajar bersyukur di tahun ini? Bersyukur atas hal-hal kecil seperti nikmat sehat, bersyukur dapet jatah kuota dari kampus, sampe bersyukur masih bisa meet up sama temen secara virtual di tengah pandemi. Korea Utara sekalipun, yang nggak kena pandemi juga pasti belajar bersyukur di tahun 2020 ini: “Puji syukur ngak ada covid nih, di sini.”
Gue pun bersyukur karena dapet bekal ketahanan hidup di tahun ini:
Mulai dari belajar masak yang mana sebuah proses menghasilkan makanan untuk bertahan hidup. Berkarir, sebuah proses untuk mencari uang untuk masak. Dan menemukan stress coping baru yang merupakan proses untuk tetep happy selama berkarir.
HAHA. Cocokologi lvl maksa.
Selain mensyukuri atas bekal ketahanan hidup, di tengah pandemi yang ruwet ini, gue bersyukur bisa ngerasain jatuh cinta lagi. Terakhir gue ngerasain tuh tiga tahun yg lalu soal'a. Hehe. Walau bertepuk sebelah tangan dan terkadang buat gue ga waras, somehow, perasaan ini bikin happy aja karena ga serumit yang dulu-dulu.
Kisah ini kemudian cocok dengan lagu Tays yang baru dari album Folklore bertajuk august. Awalnya gue denger lagu ini tuh kayak, “kok ada ya orang semenyedihkan ini." Eh ngga lama gue sadar “lah ini gue banget.” Setelahnya, gue menjadikan august sebagai anthem tahun 2020. Thanks Tays, udah buat lagu yang tragis jadi aku ada pengiringnya kalo sedih.
Mungkin ini aneh dan mengada-ngada tapi gue amat bahagia dan bersyukur nemuin BTS. Selain musiknya gampang diterima oleh telinga gue, mereka itu kocak-kocak gt loh??? HHHH. Sedikit cerita (padahal drtd cerita hmmm): awal bulan Desember, keluarga gue (yang serumah) terpapar covid sepulang dari Purwokerto (kebetulan gue ga ikut karena kerja). Pindahlah gue ke kosan deket kantor dan wfh. Gue ngelakuin swab tepat 14 hari terhitung dari keluar rumah. Gue mengkondisikan diri supaya tetep happy nggak boleh drop dan khawatir. Jadi, selain berdoa, minum vitamin, dan makan enak, gue nonton BTS. WKWK. Reality shownya BTS lucu banget kayak OVJ, gue jadi happy terus bawaannya.
Alhamdulillahnya, setelah swab, gue negatif! Akhir Desember, sekeluarga pulih dan bisa kumpul bareng lagi di rumah.
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment