Udah 27 tapi belum bikin thanks 26 dan review 2024. On Vacay.
Kena Covid
- Get link
- X
- Other Apps
Assalamualaikum wr wb!
Gue mau cerita kalo beberapa hari lalu gue kena covid.
Dimulai dari senin pagi tanggal 21 Juni: mulai ga enak badan. Bahkan gue sempet mengabarkan kondisi gue ke instagram dan grup kantor gue. Mulai dari badan gue pegel-nyeri sampe tenggorokan yang ga enak.
Sehari sebelumnya gue ngopi bareng temen gue. Ya seperti biasa, sehabis minum aneh2 aka es kopi, tenggorokan gue berulah.
Tolol bin sotoynya gue, yang mana emang lagi merasa lemes dan butuh melek, gue tetep beli es kopi di stasiun. Ya makin sakit tenggorokannya:)))
Iya, bisa-bisanya merekam vn ini.
Tempeleng gue, pls.
Keesokan harinya gue ngerujak sama temen kantor. Merasa kurang, gue lanjutinlah sore dan malamnya makan seblak pademangan. Screw me.
Besoknya, hari rabu, gue makin lemes. Badan nyeri, kaki gue super2 pegel. Malemnya gue minum obat yang biasanya ampuh banget nih di badan gue.
Besoknya, hari kamis, bukannya membaik karena udah minum obat, gue malah makin lemes. Dikarenakan was-was covid, gue langsung swab antigen di hari itu. Hasilnya negatif. Tapi badan gue super nyeri.
Keesokannya, gue izin gak masuk kerja dan cek ke dokter. Diagnosis sesuai simptom, gue tipes. Gue ga dibolehin buat minum kopi, makanan pedes, asam, mi, sampe cokelat. Yak mulai kopi, pedes, mi, dan asam gue makan berturut-turut dari hari minggu sampe selasa kemarin.
Gue direkomendasikan beristirahat 3 hari kerja dari dokter yang mana jatuh pada hari senin.
Selama gue sakit, gue makan sendiri (biasanya disuapin hehehhee) dan mulai berjarak sama keluarga karena was-was akan covid.
Selama 3 hari (jumat, sabtu, dan minggu) gue tersiksa banget. Badan gue lemes banget.
Terus juga ga bisa makan yang gue suka. Sampe gue bergumam "ga enak banget sih tipus! Kalo covid better kali ya karena bisa makan macem2, dikirimin makanan sama temen." Pergumamam ini tentu cuma emosi belaka karena semenyusahkan ituloh tipus padahal gue sendiri blm tau covid kayak gimana.
Minggu pagi gue dapet kabar kalo temen kantor gue ada yang covid. Jleb. Malemnya, badan gue mulai enakkan tapi idung gue malah mampet. Gue sampe matiin kamar ac karena merasa kemampetan ini will get better if the ac turned off. Paginya, gue subuhan dan pas sujud, idung gue super sakit, kayak diswab gitu rasanya.
Setelah kelar solat, gue langsung tes indera penciuman gue: bau mangga kok tipis banget, terus gue semprot air mawar dan DAMN! GA KECIUM SAMA SEKALI.
Gue panik dan langsung telpon nyokap yang ada di kamar belakang "ma, kaka gabisa nyium."
Sat set sat set. Gue pindahan dari kamar depan ke kamar belakang gantian sama bonyok alias bokap nyokap. Kamar belakang cukup cocok buat isoman karena ada kamar mandi dalam (yang pastinya terpisah sama keluarga gue) dan jauh dari aktivitas domestik.
Di hari itu, gue berkabar ke temen kantor kalo gue mulai tidak bisa merasa dan nyium (anosmia).
Empat hari setelah merasakan anosmia, gue swab lagi dan hasilnya positif. Yaiyalah (well, gue tes demi kebutuhan kantor). Temen gue yang udah tau gue covid langsung menawarkan untuk mengirimi makanan. But LOL. Gue gabisa rasain apa2!!
Siapa yang mengira better covid daripada tipus karena bisa makan apa aja??? Saya si badut ancol.
Gue nonton, liat iklan lemonilo dan tentunya dong ngidam. Gue minta ke nyokap buat dibikinin lemonilo. Dan ya, sesuai ekspektasi saya, mi gorengnya manis doang kek gulaaaa. Hhhh pusing.
Meski anosmia, badan gue lebih fit dibandingkan saat 'katanya' tipus kemarin.
Hari keenam covid, gue mulai olahraga.
Gue meresapi tips ini.
Keadaan gue stagnan sampai hari kedelapan.
Momen paling miris saat anosmia selain makan mi instan tapi kaya makan gula adalah saat gue semprot kamar pake HIT (pembasmi nyamuk): SAYA GATAU HEYYY KAPAN WAKTU YANG TEPAT UNTUK MEMASUKI KAMAR???
Gue udah nunggu 10 menit tapi ragu buat masuk, "apakah baunya betul-betul menghilang?" Ahh yang ada gue ntar pingsan keracunan obat nyamuk.
Gue telepon nyokap buat ngecekin tapi nyokap mager (enggg kamar belakang sama kamar bagian depan itu sama aja kayak lo di lantai bawah terus diminta ke lantai atas), "udah kamu nyalain ac dulu aja ntar setelah 5 menit baru masuk "
Okay, then.
Malam di hari kesepuluh, indra penciuman gue mulai balik. Gue bisa mencium beberapa bau-bauan, termasuk air mawar.
Pagi harinya gue coba lagi dan officially:
Alhamdulillahh!!!! Bisa makan enakkkkk.
Di hari pertama penciuman gue balik, gue minta bikinin indomi. Balas dendam karena minggu lalu lemonilo masa rasanya kek gula??? Hiks hiks.
Tulisan ini gue buat di hari kedua belas setelah indra penciuman dan perasa gue hilang sekaligus hari kedelapan setelah gue dinyatakan positif oleh swab antigen. Gue sudah membaik meski idung masih mampet. Selain pakai tips yang udah dibagikan di atas, gue juga ikutin dokter ini.
Gue bersyukur bahwa gue masih dikasi kesempatan sama Allah bernafas seperti biasa. Anosmia yang gue rasakan ternyata merupakan pertanda baik saat covid. Ini penjelasannya.
Melihat berita duka penyintas covid yang meninggalkan keluargany menjadi lebih menyedihkan saat lo udah kena covid. It hits different saat lo kena dan masih beruntung untuk menjalani hidup kembali tapi beberapa orang lain gagal melewatinya. Hancur.
Rasanya ini tanggung jawab gue untuk tidak lagi kumpul bersama teman di tengah pandemi. Penyebarannya semakin brutal, ga ada hal lain yang bisa dilakuin selain diam di rumah.
Kecuali cari uang.
Gue trauma. Tanggung jawab tetep di rumah menjadi nilai yang sedang gue percayai saat ini. Semoga istiqomah.
Yah, buat lo yang udah baca sampe sini, sehat-sehat ya. Ingat protokol kesehatan even lo kenal sama orangnya.
Terima kasih sudah membaca!
Wassalam,
Xoxo
- Get link
- X
- Other Apps
Popular posts from this blog
Questions
How does it feel to be in love and loved? No trust issues, just mature love Because for me, it's like guessing the shape of someone I've never met They all hurt me, and I hurt them It's like a never-ending game I won't blame anyone It's just a wound that hasn't healed yet and the right time hasn't come yet Did I skip a chapter? Or a page? Have I just not found the right book Or have I come to the wrong library? They said that I didn't leave the door open But who did they mean it to come over? Boys only choose to play While I prepare the house to stay I wish the time would mend this mess A man who is making up the rest Taking my hand and wrecking my plan Made my black and white into a daylight
Bahas Film Maharaja
Since I like to put my thoughts about movies that I love... and have since forever gue udah ga bahas film lagi.... ditambah gue lagi cuti haid dan gue bosen di rumah.. so, here you are! -- Maharaja Intermezzo Film ini gue tonton karena Cinecrib yang merekomendasikan. Dan yang bikin gue penasaran banget adalah testimoninya yang "Nolan dijamin SUNGKEM". MASA IYA??? Sekelas Nolan yang bikin Dunkirk dan Shutter Island bisa sungkem sama film India?? Foto dari Cinecrib Dan gue tau banget kapan Cinecrib sarkas dan kapan engga. Untuk kali ini, Cinecrib beneran memuji. Film India tapi bukan bollywood . Dia ini pake bahasa Tamil. India kan luas banget ya saking luasnya, bahasa yang digunakan di bagian negaranya juga beda. Akibatnya, film yang diproduksi juga pake bahasa wilayahnya dan punya market -nya masing-masing. -- Sinopsis Tong sampah berharga bernama Lakshmi milik Maharaja, seorang tukang cukur, dicuri. Ia melaporkan peristiwa pencurian tersebut kepada polisi. Tentu, polisi mey...
Comments
Post a Comment