Image
 Udah 27 tapi belum bikin thanks 26 dan review 2024.  On Vacay.

Lesson Learned Tahun 2021

It's a wraaappp!!


Sebetulnya, 2021 ngga yang spesial-spesial banget sih kayak 2020.

HAHA.

Meski begitu, lesson overview dari 2021 ini tentu saja ada.

2020 mengajarkan gue untuk banyak-banyak bersyukur, sedangkan 2021 lebih mengajarkan gue untuk banyak-banyak ikhlas.

It's like everything that I got in 2020 is what I have to live with, yet also lost in 2021. 

Live

1. Occupation

Gue mendapatkan pekerjaan di 2020 akhir. Kemudian seisi tahun 2021, I have to live with it. Suka duka kerja yang bener-bener harus gue telen. Suka yang mana dapet pengalaman kerja, gaji-nabung, jajan pakai uang sendiri. Tapi duka  juga karena belum sempet ketemu nenek di Purwokerto. Bisa dibilang: seumur-umur 23 tahun gue ada di dunia ini, baru tahun 2021 yang gue sama sekali ga ke Purwokerto dan ketemu nenek. I feel so bad, I just wish that she and I are doing well and have a time to meet again.

Sial. Gue nangis mengetiknya.

2. Books

Gue mencoba untuk mencintai buku kembali di tahun 2020. Di awal tahun 2021, gue minta kado buku Bumi Manusia ke temen kantor. Bumi Manusia merupakan buku fiksi yang menghambat gue beli buku fiksi lain selama 3 tahun. Gue bertekad untuk gamau beli buku lain sebelum gue selesaiin Bumi Manusia. Setelah gue menyelesaikan buku tersebut, gue mulai membeli dan membaca buku lain dan jadilah SAYA BERHASIL MEMENANGKAN CHALLENGE TAHUN INI.



Challenge ini gue buat di pertengahan tahun. Temen gue menyarankan gue untuk pake goodreads buat simpen wishlist buku dan challenge. Kemudian gue buat challengenya, dan yey 10/10. Not bad lah ya, insyaAllah tahun depan (I mean 2022) 24. Wkwkwkwk wish me luck.

3. PE

Akhir tahun 2020, gue beli setelan yang memadai untuk berolahraga. Supaya apa? Supaya gue semangat buat berolahraga. I start to push myself buat olahraga di tahun 2021 ini. Mulai dari ikut challenge steps dari samsung:


sampai sepedaan 30km!!

Iya belum punya tws.

Selama berolahraga, gue selalu mendapatkan diri gue yang happy. Betul adanya bahwa ada hormon endorfin yang meningkat saat kita olahraga, jadinya kita happy secara organik.

Lost

1. Skin

First of all, gue agak bingung bagian ini masuk ke lost atau live. So, gue coba runutin dulu dari awal. Dikarenakan sudah skincare lengkap dan rutin, kondisi kulit gue pada tahun 2020 sudah membaik. Begitupun hampir sepanjang tahun 2021, but then I do cycling 30km di Kota Jakarta yang penuh polusi, then yes you can guess what happens next. 

Ancur di akhir tahun. 

Pas gue buat video yang ini, kan belum ya. Memang secepat itu, hiks.

2. Love

I found a new love (not a lover) in 2020 but then in 2021, I LOST HIM. One damn night comes, and I ffff* lost him on my mind. Tiba-tiba duar ilang perasaan. Awalnya menyenangkan karena "yes, gue hollow! Gue bisa ga suka sama siapapun!" And it was soooo peaceful. But then, yes, another damn night comes, I saw my self back to stuck the damn same old love. *Nangis di pojokan*

3. Screen

Screen hp yang mati total. Hp yang gue beli saat tahun 2020 pake jerih payah gue, rusak di tahun 2021. Ya mungkin dari lo yang baca ini udah paham ceritanya bagaimana. Saya ga perlu membahasnya lagi, bukan?


Baik Live dan Lost, gue belajar untuk ikhlas dan tentu saja hang on dalam lika liku hidup di tahun 2021. Ikhlas untuk menjalani hidup yang sebenernya ga kita mau. Melihat banyak orang yang pergi di tahun 2021, menyadarkan gue bahwa apa yang kita punya betul-betul sementara. Menumbuhkan kesadaran bahwa apa yang kita punya saat ini bisa tiba-tiba direnggut. Ga ada pantesnya buat sombong. Dan saat seauatu hal dari hidup kita ada yang direnggut, entah secara materi, fisik, batin, kita emang harus ikhlas.

Tulisan ini selesai dibuat tanggal 31 Desember pukul 23.30. Entah keuploadnya kapan karena gue harus pilih-pilih foto yang mewakilkan postingan ini.



Happy new year!

Comments

Popular posts from this blog

Questions

Bahas Film Maharaja