#BahasBuku Sunrise on the Reaping

Image
Gue harus posting ini karena menurut gue penting untuk diingat posisi dan perasaan gue after membaca Sunrise on the Reaping (SOTR). -- Hari di mana gue tau bakal ada prequel Hunger Games (LAGI), jujur, gue mix feelings . Apalagi bukunya tentang Haymitch. Entah kenapa gue melihat si Haymitch di trilogi tuh adalah pemabuk. Ya tapi gatau ya itu kan udah belasan tahun lalu. Dan mungkin core memory gue soal Haymitch sayangnya cuma pemabuk doang. WKWK. So, that's whyy gue rewatch trilogy hunger games di Netflix untuk mencari ketertarikan terhadap back story Haymitch.  Oke, maaf ini oot. Gue tuh dulu Tim Gale pol. Alasannya ya karena cakep aja sih. WKWK. Dan dulu gue baca Hunger Games itu setelah ada filmnya, kan. Jadi, gue melihat si Gale lebih cakep dari Peeta (menurut gue). Namun setelah gue rewatch, yang terjadi adalah GUE SUKA PEETA. Kurleb begini. Setiap liat Peeta gue SELALU TENANG. Dan gue seneng banget perasaan tenang tersebut. Oh, Allah pls give me a man like Peeta.  Lanju...

Kalau Bukan Mereka, Semua Tidak Akan Lebih Mudah (2)

Total kurang lebih 10 minggu kegiatan PKM dilaksanakan. Penuh kebahagiaan, tangis, dan haru dicampuradukkan.

Revisi laporan PKM, design kemasan, design buku, design poster, kemudian diiringi dengan penyusuanan Laporan Studi Pustaka mewujudkannya aku yang selalu membawa laptop kemanapun. 

Melihat teman satu departemen yang lain bisa tidak membawa laptop, terkadang membuatku iri. Mereka bisa dengan cantik membawa tas jinjing tanpa perlu dihinggap rasa khawatir.

Syukurku panjatkan laporan studi pustaka mendapatkan akhir nilai yang memuaskan.... aku akan jujur menyatakan bahwa laporan studi pustaka ku benar-benar seadanya. seadanya yang kukerjakan bukan berarti tidak ada niat di dalamnya. Hanya waktu 24 jam sebagai saksi yang bisa menjawabnya dengan lantang.

Terima kasih Bapak Amo, tanpa Bapak, laporan Studi Pustaka tidak akan semudah ini.

Kembali ke PKM-M, daftar kelompok yang lolos Pimnas 32 diumumkan. Alhamdulillah Allah memberikan kesempatan untukku dan teman setim lainnya untuk merasakan atmosfir Pimnas. Perjalanannya tidak mudah. Namun tidak akan lebih mudah lagi bila saat ini aku mengikuti Pimnas memawa nama kampus lain. IPB mengerahkan semua fasilitas terbaiknya untuk tim yang lolos Pimnas membuat kami lebih semangat untuk menorehkan sejara.

Meski pada akhirnya kesempatan menoreh emas untuk tim tidak berhasil namun IPB dengan usaha dan doa terbaiknya menorehkan juara umum kedua di Pimnas 32.

Terima kasih IPB, tanpa IPB, Pimnas yang aku rasakan tidak akan seberharga ini.

Comments

Popular posts from this blog

Bahas Film Maharaja

Attachment Style